Tentang SPI
Informasi mengenai Sahabat Pelajar BSI Maslahat
Sejarah
Pemerintah sudah menerapkan wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang diupayakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sehingga target pendidikan yang harus ditempuh oleh anak-anak Indonesia bukan lagi harus mencapai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setara namun harus mencapai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada persoalan lapangan, ditemukan berbagai kendala dalam mewujudkan cita-cita bangsa tersebut. Kendala utama yang ditemukan ialah terbatasnya akses bagi masyarakat dengan perekonomian lemah untuk mengakses pendidikan. Jika ditelusuri, Sekolah Dasar (SD) dan setaranya memiliki tingkat kompetisi yang jauh lebih rendah dari memasuki jejang SMP atau setaranya. Berlanjut hingga di tingkat SMA dan setaranya, persaingan semakin ketat. Terbentuklah pola bahwa SMP dan SMA Negeri Favorit menjadi sangat sulit untuk dimasuki terutama bagi anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Mayoritas SMP dan SMA Negeri Unggulan diisi oleh siswa-siswi dari kalangan menengah ke atas. Kesempatan mengakses pendidikan terbaik menjadi tidak lagi merata untuk semua kalangan. Belum lagi tingkat pendidikan orang tua yang rendah, pola asuh yang kurang mementingkan pendidikan, terutama kendala biaya yang kerap dihadapi oleh keluarga yang kurang mampu, sehingga peluang bersekolah di sekolah terbaik menjadi semakin kecil untuk mereka.
Sahabat Pelajar Indonesia (SPI) hadir untuk membantu para siswa-siswi dari kalangan yang membutuhkan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan setara. SPI menjembatani keinginan belajar yang besar dari para siswa-siswi calon pemempin masa depan dengan kesempatan pendidikan yang sesuai. SPI hadir membawa solusi atas keterbatasan biaya pendidikan, pembinaan dan pengembangan diri. Sehingga untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, akan semakin banyak dan merata Sumber Daya Manusia yang mumpuni, cerdas, berkompeten dan memberikan solusi bagi bangsa.